Ada sebuah artike menarik di Kompas tentang apakah kita terlalu
tergantung kepada GPS? dari Andrew Dempster. Beliau mengemukakan bahwa
GPS telah mengambil alih semua sistem navigasi yang ada sebelumnya
sehingga sekarang GPS menjadi sebuah sistem navigasi tanpa backup. Di
tambah lagi kemungkinan GPS ini ‘gagal’ sangat besar. Yang lebih
memprihatinkan, banyak pihak yang sepertinya menginginkan publik tidak
sadar bahwa GPS itu tetap adalah sistem yang rentan.
GPS sangat tergantung kepada segmen angkasa yaitu satelit-satelit yang
didesian berjalan pada orbitnya secara terkontrol. Banyak faktor yang
bisa membuat satelit-satelit ini tidak terkontrol atau bahkan rusak sama
sekali. Penyebabnya bisa karena salah rancang ataupun faktor ekstenal
seperti asteroid dan matahari. Mungkin banyak pihak yang memberikan
argumentasi bahwa GPS dijalankan oleh Dephan US yang punya komitmen …
dsb…dsb. Tetapi tetap saja tidak bisa menjamin sistem ini tetap ON. Jadi
teringat dengan satelit Landsat (punya US juga) yang tahun 2003 rusak
sehingga mengakibatkan stripping pada citra yang dihasilkan. Untung saja
banyak alternatif selain Landsat seperti SPOT. Jadi, satelit GPS
memeliki kerentanan untuk tidak berfungsi.
Selain itu, karena
sinyal yang ditangkap oleh GPS receiver sangat lemah, maka terdapat
kemungkinan interferensi oleh sinyal elektromagnetik lain yang lebih
kuat seperti sinyal HP, TV, dan sebagainya. Mmhh… perlu ditelaah lebih
jauh apakah benar ada pengaruh interferensi yang signifikan jika sedang
melakukan pengukuran dengan GPS di dekat BTS.
Ada juga tuh katanya
teknologi GPS jammer yang digunakan untuk membuat sinyal GPS tidak bisa
dibaca oleh GPS receiver. Ya kira-kira kalau GPS jammer itu diaktifkan
maka GPS receiver dalam jangkauan alat ini tidak akan berfungsi. Hebat
juga nih alat, kalau mau menggelapkan mobil rentalan mantap banget
(please don’t try this).
Kalau saya pribadi memandang bahwa
ketergantungan kita kepada GPS adalah hal yang wajar karena memang
sistem ini sudah terbukti berguna. Tidak heran GPS sekarang dipasang
pada hampir semua gadget. Kerentanan untuk tidak bekerja itu ada pada
semua sistem, termasuk GPS. Maklum, namanya juga buatan manusia selalu
tidak sempurna. Apa bedanya tergantung kepada GPS dibandingkan
tergantung kepada komputer, handphone, dll yang sama-sama juga rentan?
Mungkin
di sini yang perlu digarisbawahi adalah adanya backup. Sistem yang
bagus adalah sistem yang memiliki cadangan. Kalau di film-film mungkin
sering didengar ada Plan B, jika rencana utama gagal, maka ada rencana
cadangan. Jika kita tergantung kepada Windows tidak apa selama ada
cadangan yaitu Linux, Mac, dll. Kalau kita tergantung kepada GSM tidak
apa karena bisa menggunakan CDMA. Nah sekarang kalau tergantung kepada
GPS apakah ada sistem yang siap menggantikannya saat GPS tidak
berfungsi?
Mungkin sistem sistem navigasi global satelite seperti
GLONASS (rusia) atau GALILEO (eu) bisa menjadi sistem cadangan dari GPS
yang kadung sudah merajalela. Tetapi kedua sistem tersebut tetap
sama-sama menggunakan satelit sebagai kontrol navigasi yang jika GPS
tidak bekerja, maka kemungkinan glonass dan galileo pun tidak bekerja.
Sepertinya
perlu dipertahankan sistem navigasi menggunakan radio, yang sebetulnya
sebagian besar sudah pada tidak aktif karena adanya GPS ini, untuk
keperluan emergency. Bahkan, sistem navigasi dengan menggunakan BTS
sebagai titik kontrol, saya pikir bisa menjadi alternatif dan pilihan
lain selain GPS.
Sedia backup sebelum fails.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar