Taman Nasional
Lorentz adalah salah satu bukti nyata bahwa Indonesia begitu kaya. Keanekaragaman
hayatinya sudah diakui secara internasional sebagai situs warisan alam dunia.
Sayangnya, di negerinya sendiri ia malah tak begitu populer.
Jika Anda
memiliki waktu liburan dan bingung memilih lokasi berlibur, Anda perlu
menambahkan Taman Nasional Lorentz sebagai salah satu objek wisata nasional
yang wajib dikunjungi. Mungkin namanya memang tidak setenar Pulau Komodo
ataupun Kebun Raya Bogor. Namun, taman nasional yang terletak di pulau Papua
itu telah membanggakan Indonesia. Melalui kekayaan dan keanekaragaman
hayatinya, Taman Nasional Lorentz, telah ditetapkan Unesco sebagai situs warisan alam dunia.
Hal
itu tak mengherankan. Sejak dulu, pemerintahan Belanda telah menganggap hutan
tersebut sangat potensial. Sehingga, pada 1916, kawasan itu kemudian diresmikan
sebagai monumen alam dengan nama Lorentz. Kemudian, pada 1978 pemerintah
Indonesia, mengetapkan Lorentz sebagai cagar alam.
![]() |
sumber foto: http://www.btravindonesia.com/taman-nasional-lorentz-warisan-indonesia-untuk-dunia.html/taman-nasional-lorentz-papua |
Kawasan
Lorentz memang memiliki daya tarik tersendiri. Kekayaan dan keanekaragaman
hayatinya yang sudah diakui secara internasional tak main-main. Pada wilayahnya
yang mencapai 2.450.000 hektar, terdapat sekitar 34 tipe vegetasi. Diantaranya
adalah hutan rawa, hutan gambut, hutan sagu, pantai pasir karang, padang
rumput, hingga lumut kerak.
Satwa-satwa
penghuni taman nasional tersebut juga tak kalah beragam. Ada sekitar 630 jenis
burung yang teridentifikasi hidup di lokasi ini. Ciri Khasnya adalah burung
kasuari dan cenderawasih. Untuk hewan-hewan dari kelas mamalia, hingga saat ini
telah ditemukan sekitar 64 jenis. Mulai dari tikus, kangguru pohon, landak,
hingga kuskus. Banyak pula ditemukan hewan-hewan langka atau jenis-jenis baru.
para peneliti memperkirakan ada sekitar 90-100 spesies mamalia yang menghuni
kawasan taman nasional lorentz. Jumlah tersebut masih diperkaya dengan 1.000
spesies ikan, beberapa reptil dan hewan amphibi lainnya.
Dilengkapi gletser dan salju abadi
![]() |
sumber foto http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/tn_lorentz.htm |
Kecantikan
Lorentz tak perlu diragukan lagi. Wilayahnya yang membentang dari puncak gunung
Jaya Wijaya hingga tepi perairan laut Arafura memang membuat keadaan
ekologisnya begitu menakjubkan. Gunung Jaya wijaya, merupakan gunung tertinggi
di Indonesia yang pada puncaknya diselimuti salju abadi. Hal itu menjadikan
Lorentz salah satu dari tiga kawasan di dunia yang memiliki gletser di daerah
tropis.
Masih
belum usai cerita tentang kekayaan hutan Lorentz ini. Selain keindahaan alamnya
yang luar biasa. Kekayaan budayanyapun tak kalah mengagumkan. Secara
keseluruhan wilayah hutan Lorenz merupakan kediaman dari beberapa suku asli
Irian. Suku-suku tersebut antara lain suku Nduga, Dani Barat, Amungme, Sempan
dan Asmat. Beberapa ahli yang mengadakan penelitian ditempat ini juga memeperkirakan
masih ada beberapa suku lagi yang masih hidup di pedalaman hutan dan belum
tersentuh oleh kehidupan modern.
Banyaknya
suku yang menempati wilayah ini menjadikan Lorentz tak hanya kaya keberagaman hayati dan
keindahan alam saja, namun juga kaya budaya. Kebudayaan masyarakatnya telah
tumbuh sekitar 30 ribu tahun yang lalu dengan masing-masing ciri khasnya. Salah
satunya adalah suku Asmat. Suku ini memiliki ketrampilan dalam memahat patung
dari batang pohon. Pohon dianggap sebagai sesuatu yang sakral.
Tak hanya
pohon, secara keseluruhan, suku-suku di sekitar Lorentz, memiliki adat dan budaya yang sagat menjunjung tinggi
dan menghargai alam. Itu pula yang membuat Lorentz hingga saat ini masih
terjaga dan bisa dinikmati.
Dengan
semua daya tarik yang dimilikinya, tidak berlebihan bila Lorentz menggambarkan
julukan dari tanah papua, mutiara hitam dari timur. Hutan Lorentz menjadi sebuah ‘aset’
berharga yang dapat membuat Indonesia semakain ‘berkilau’ di mata internasional.
Pantaslah bila pada 1997, pemerintah Indonesia menetapkannya sebagai taman
nasional.
Sayangnya,
letaknya yang berada di bagian paling timur Indonesia, membuat lokasi wisata
ini agak sulit dijangkau. Sarana dan prasarananya pun masih sangat terbatas.
Namun, semua kekurangan tersebut tak akan mengurangi daya pikat Lorentz. Jika
Anda ingin berkunjung, agustus hingga desember adalah waktu yang tepat untuk
menikmati keindahan alam taman nasional Lorentz.
![]() |
sumber foto : http://galeriwisata.wordpress.com/wisata-papua/wisata-provinsi-papua/taman-nasional-lorentz/ |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar